Mengenal Cupang (Betta splendens)
Halo teman-teman! Pada kesempatan kali ini, saya akan sedikit membahas
tentang ikan yang banyak dan sering kita temui, yaitu ikan cupang. Penasaran? Yuk,
baca penjelasan singkat dibawah ini!
Menurut Rachmawati, et al. (2016),
ikan cupang (Betta splendens)
adalah salah satu jenis ikan hias yang memiliki banyak bentuk terutama pada
bentuk ekor, seperti tipe mahkota (crown tail), ekor penuh (full tail) dan
slayer. Ikan hias ini juga memiliki perbedaan harga antara ikan jantan dan betina. Ikan
jantan sendiri memiliki harga yang lebih tinggi atau mahal daripada
betina. Hal ini disebabkan ikan jantan memiliki keunggulan dari morfologi dan
warnanya sehingga menjadi nilai estetika.
Taksonomi
Menurut Animal
Diversity (2019), klasifikasi ikan cupang atau yang dikenal dengan nama latin Betta splendens adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas :
Actinopterygii
Ordo :
Perciformes
Famili :
Osphronemidae
Genus : Betta
Spesies : Betta splendens
Morfologi
Menurut Wahyudewantoro (2017), secara
umum cupang memiliki postur tubuh memanjang, dan apabila dilihat dari anterior
atau posterior bentuk tubuhnya pipih ke samping atau compressed. Kepala relatif besar, mulut kecil dilengkapi dengan
bibir agak tebal dan rahang yang kuat. Sirip perut ramping memanjang, dan
mempunyai warna putih di ujungnya. Sirip punggung terletak lebih dekat ke arah
ekor, bentuknya relatif lebar dan terentang sampai ke belakang dengan jari-jari
keras dan lunak. Sirip ekor umumnya berbentuk membulat (rounded). Sirip punggung dan sirip ekor apabila mengembang akan
membulat menyerupai kipas dan berwarna indah. Sisik tubuhnya ada yang kasar dan
halus, serta warnanya sangat beragam. Sisik termasuk ke dalam tipe stenoid.
Habitat
Menurut Dewantoro (2001), Habitat ikan ini di perairan tawar seperti, danau dan
rawa, tetapi saat ini sudah banyak dibudidayakan. Perkembangbiakan
Betta splendens bersifat bubblenester, yaitu membuat sarang busa
sebelum berprjah dan telur-telur dimasukkan ke dalamnya. Pakan
yang biasa diberikan adalah cacing Tubifex sp., Daphnia sp. dan jentik nyamuk.
Referensi
Animal Diversity. 2020. [ONLINE]. Betta splendens. https://animaldiversity.org/.
(Diakses pada tanggal 5 Mei 2020).
Dewantoro, G. W. 2001. Fekunditas dan Produksi Larva Pada Ikan Cupang (Betta
splendens Regan) Yang Berbeda Umur dan Pakan Alaminya. Jurnal Iktiologi
Indonesia. 1(2): 49-52.
Fishbase. 2020. [ONLINE]. Betta splendens. Tersedia: https://www.fishbase.org/. (Diakses
pada tanggal 5 Mei 2020).
Rachmawati, D., F. Basuki dan T. Yuniarti. 2016. Pengaruh Pemberian Tepung
Testis Sapi Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Keberhasilan Jantanisasi Pada
Ikan Cupang (Betta sp.). Journal of Aquaculture Management and
Technology. 5(1): 130-136.
Wahyudewantoro, G. 2017. Mengenal
Cupang (Betta spp.) ikan hias yang
gemar bertarung. Warta Iktiologi. 1(1): 28-32.
Comments
Post a Comment